Evaluasi Gonjang Ganjing Harga Telur Ayam Tahun 2021
Prediksi harga telur ayam tahun 2022 tampaknya akan sangat terpengaruh dari kegiatan peternak pada bulan November dan Desember 2021.
Harga yang terjadi pada minggu ke 2 bulan Agustus 2021 terlihat masih sesuai dengan prediksi, yaitu terjadinya penurunan signifikan, karena mulai memasuki bulan Sura. Kondisi harga masih dimaklumi sampai minggu ke 2 bulan September. Namun saat memasuki minggu ke 2 bulan September, harga masih terus menurun, padahal mestinya harga mulai stabil karena bulan Sura sudah berakhir.
Kondisi harga yang diperkirakan membaik pada minggu ke 2 bulan Oktober 2021 (karena memasuki bulan Mulud), ternyata tidak terjadi. Bahkan harga sempat terpuruk diluar prediksi dan mencapai harga terendah selama tahun 2021, yaitu berkisar 13.000 -13.500.
Bisa dikatakan ini merupakan musibah bagi peternak petelur. Sehingga peternak tersudut dan tak punya pilihan lain selain terpaksa mengafkir ayam-ayamnya, karena tak sanggup membeli pakan. Selain tidak tahu, akan sampai kapan ini akan berlangsung.
Momentum yang Harus Diperhatikan untuk Memprediksi dan Membuat Strategi
Prediksi tidak gampang dibuat, karena selalu ada momen-momen dan antisipasi dalam menghadapi momen yang ada. Antisipasi dari momen inilah yang bisa merubah pola pergerakan harga telur. Ibarat ikhtiar untuk merubah takdir.
Beberapa momen yang harus di perhatikan agar peternak membuat antisipasi sebagai strategi mempengaruhi harga telur kedepannya.
Baca juga : Harga Telur Anjlog Harga Jagung Melambung
Harga Telur Ayam Periode Natal dan Tahun Baru
Natal dan Tahun Baru merupakan transisi sangat penting untuk menentukan harga telur ayam tahun 2022. Seperti sudah ditulis pada artikel sebelumnya, harga yang terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru bisa dijadikan cermin kondisi pasar dan perimbangan supply-demand telur.
Baca juga: Pullet Buruk Tidak Bisa Berproduksi Panjang
Diharapkan pada periode menjelang Natal dan Tahun Baru, harga telur stabil minimal 21.000. Harga ini merupakan harga minimal yang seharusnya terjadi akibat banyaknya afkir maupun keterpaksaan afkir akibat harga yang sangat rendah selama 3 bulan.
Afkir maupun keterpaksaan afkir adalah semacam proses koreksi menuju perimbangan supply-demand pada saat kondisi harga buruk. Sehingga timbul kerugian yang mencapai titik dimana peternak tidak sanggup lagi untuk menanggungnya.
Baca juga: Afkir Ayam Petelur Perlu Strategi yang Tepat
Bagaimana jika ternyata harga tidak mampu stabil disekitar 21.000 pada bulan November dan Desember? Tentu saja ini sebuah problem baru bagi peternak petelur.
Dua hal utama yang bisa menjadi penyebabnya, kondisi ekonomi masyarakat dan pemberlakuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pada saat Natal dan Tahun Baru. Suatu periode yang seharusnya bagus untuk permintaan telur ayam (non-organik) pada perayaan yang bisa memakan waktu hampir 2 minggu.
Faktor lain yang perlu difikirkan adalah berkurangnya pembelian telur oleh pabrikan (makanan olahan dan makanan awetan) beberapa minggu sebelum Natal dan Tahun Baru.
Harga Telur Awal Tahun 2022
Bulan bulan Januari, Februari dan Maret adalah bulan-bulan dimana tidak ada momen-momen penting yang bisa mempengaruhi supply-demand telur ayam. Harga telur ayam tahun 2022 pada periode bulan Januari sampai Maret sangat dipengaruhi oleh kondisi perkembangan supply-demand periode bulan November dan Desember.
Strategi yang diterapkan peternak pada bulan November dan Desember 2021 akan sangat berarti pada perkembangan harga telur untuk awal-awal tahun 2022. Karena kestabilan harga pada bulan Januari sampai Maret akan besar sekali pengaruhnya pada harga bagus yang akan terjadi saat bulan Puasa (Ramadhan) dan Lebaran (Syawal).
Harga Telur Ayam Bulan April dan Mei 2022.
Seperti diketahui, bahwa bulan April dan Mei 2022 merupakan rentetan saat Puasa dan Lebaran. Dimana pada saat ini semua perternak mengharapkan untuk mendapatkan harga terbaik dalam pemeliharaan ayam petelur.
Pelajaran pada bulan Puasa dan Lebaran tahun 2021 harus dievaluasi kembali. Saat bulan Puasa yang lalu, justru terjadi penurunan harga telur yang tajam, yang mestinya tidak terjadi. Penurunan harga yang terjadi pada saat seharusnya harga bagus, tentu mempunyai penyebab yang sangat penting untuk diketahui.
Dengan mengetahui dan memahami mengapa ada hal-hal yang terjadi diluar kebiasaan, maka kita bisa mengantisipasi dengan membuat keputusan agar setidaknya bisa mengurangi kerugian yang mungkin terjadi.
Perlu diingat pula, setelah perayaan lebaran selama bulan Syawal, dipercaya masyarakat merupakan hari baik untuk menyelenggarakan hajatan pernikahan maupun sunatan. Kita tidak boleh mengabaikan kondisi ini.
Perlu diperhatikan, bahwa ada kemungkinan pada Lebaran tahun 2022 masih akan diberlakukan PPKM diseluruh Indonesia. Tentu ini akan menyebabkan berkurangnya kegiatan masyarakat untuk berkumpul yang membutuhkan telur sebagai sajian.
Kondisi Bulan Juni 2022
Pada bualan Juni ini akan bertepatan dengan bulan Selo. Bulan dimana masyarakat jarang melakukan kegiatan keramaian ataupun hajatan. Masyarakat biasanya lebih cenderung mengadakan hajatan pada bulan Besar (jatuh padan buan Juli 2022).
Peternak akan cukup aman bulan ini, asalkan pada bulan-bulan sebelumnya sudah menjalankan strategi pengurangan populasi.
Bulan Juli 2022 Merupakan Bulan Kenduri dan Pesta
Pada bulan Juli akan bertepatan jatuhnya bulan Besar. Bulan ini biasanya juga sangat ditunggu-tunggu bagi masyarakat maupun peternak.
Kegiatan hajatan (kenduri dan pesta) mencapai puncaknya. Seperti telihat juga pada tahun-tahun sebelumnya, pada bulan Besar harga telur selalu bagus. Tapi bagusnya harga telur pada bulan ini, jangan sampai membuat peternak terlena. Karena setelah bulan besar selesai, kita langsung memasuki bulan SURO.
Agustus 2022 Bertepatan dengan Bulan Suro
Bulan ini merupakan bulan yang ditakuti oleh banyak peternak. Hanya tanggal 1 Suro saja kondisi masyarakat cukup ramai bekumpul. Namun setelah itu, suasana kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan kenduri dan pesta yang mengumpulkan banyak orang berhenti. Biasanya kondisi ini akan menyebabkan harga telur turun sampai harga paling rendah.
Keadaan harga pada bulan Agustus 2022 (Suro), akan sangat mempengaruhi harga pada bualan September 2022 yang bertepatan dengan bulan Sapar. Bulan Sapar seperti halnya bulan Selo, kegiatan masyarakat landai, walaupun tidak se-sepi bulan Sura.
Oktober 2022 Harga Telur Ayam Akan Membaik
Bulan Oktober 2022 bertepatan dengan bulan Mulud, dimana kegiatan masyarakat kembali meningkat. Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya dilakukan secara besar-besaran tentu akan berpengaruh terhadap peningkatan harga telur.
Selain peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kegiatan hatajatan masyarakat juga meningkat pada bulan yang dianggap baik untuk melaksanakan hajatan.
Bulan November 2022 Kegiatan Masyarakat Mulai Menurun
Pada bulan November 2022 yang bertepatan dengan bulan Bakda Mulud, kegiatan masarakat biasanya sedikit menurun. Harga telur ayam akan sangat di pengaruhi oleh tingkat harga telur saat bulan Mulud.
Bulan Desember 2022
Ada 2 momen penting bagi bagi peternak pada setiap bualan Desember. Yaitu peringatan Natal dan Tahun Baru.
Pergerakan harga telur bukan saja pada periode seminggu peringatan Natal dan Tahun Baru saja. Setidaknya 2 minggu sebelum Natal, biasa permintaan telur untuk Indonesia Timur (luar pulau) ada peningkatan.
Semoga pada akhir tahun 2022 pandemi Covid-19 sudah berakhir, sehingga kondisi harga produk-produk peternakan akan kembali normal dan membaik.
Strategi menghadapi momen-momen pergerakan harga telur akan disajikan pada artikel berikutnya.