Mencari wisata yang dingin tetapi murah meriah? Bisa ke Bukit Kuneer di Kebun Teh Wonosari.
Ada Bukit Kuneer di Kebun Teh Wonosari
Bukit Kuneer mungkin masih belum banyak dikenal oleh pelancong yang pernah mengunjungi keindahan Kebun Teh Wonosari Lawang di Kabupaten Malang. Berada di dalam perkebunan Teh Wonosari, tempat ini mempunyai panorama yang paling indah diantara keindahan dan kesejukan Kebun Teh Wonosari Lawang.
Kebun Teh Wonosari Lawang
Kebun yang di bangun sejak tahun 1875 ini, dulunya milik pemerintahan Hindia Belanda. Perkebunan teh ini berjarak sekitar 90 km dari kota Surabaya dan sekitar 20 km dari kota Malang.
Sebagai tempat wisata yang menjanjikan keindahan, kesejukan dan ketenangan, Kebun Teh Wonosari cukup dekat dari exit tol Lawang. Tidak sampai 10 km dari pintu tol exit Lawang, melalui jalan yang tidak terlalu menanjak, kita sudah bisa sampai di Kebun Teh Wonosari.
Kompleks perkebunan dengan fasilitas lengkap
Setelah membayar tiket masuk 15.000 hari biasa dan 20.000 pada hari libur, kita langsung memasuki dan menikmati hamparan kebun teh dengan kontur yang berbukit.
Dalam kompleks perkebunan inilah semua fasilitas sebuah pabrik teh berdiri. Mulai dari pabrik teh itu sendiri, perkantoran dan perumahan karyawan maupun fasilitas umum lainnya. Dikompleks ini pula tersedia fasilitas wisata seperti hotel (Rollas hotel), cottage, Joglo, arena dan sarana wisata bermain seperti mobil ATV, sepeda gunung, flying fox kolam renang dan lain-lain.
Bukit Kuneer
Kawasan paling indah ini berada sekitar 3 km dari pusat komplek wisata Kebun Teh Wonosari. Bukit kuneer bisa ditempuh melalui jalan perkebunan kearah Utara selama sekitar 1-1,5 jam. Wisatawan harus berjalan kaki melewati jalan kecil berbatu cukup besar dan sedikit mendaki, yang biasa dilewati oleh para pemetik teh.
Medan seperti ini tentu cocok untuk wisatawan yang punya hobby jalan menikmati indah dan sejuknya Kebun Teh di pegunungan. Tidak perlu terburu-buru dan santai saja menikmati alam indah ini.
Bagi yang tidak kuat berjalan kaki, disediakan Jeep 4×4 yang bisa dimuati 6 orang, siap mengantar wisatawan menuju Bukit Kuneer.
Menuju Bukit Kuneer
Karena Bukit Kuneer merupakan lokasi yang paling mengasyikkan untuk menikmati terbitnya matahari (sunrise). Maka berangkat pagi-pagi sekali setelah subuh pastilah merupakan waktu yang tepat.
Hotel Rollas tempat menginap memfasilitasi Jeep 4×4 menuju Bukit Kuneer dengan biaya 350.000 pergi pulang.
Saya mencoba menggunakan fasilitas ini, karena sangat penasaran untuk bisa memotret saat keindahan saat sunrise disana.
Jalanan berbatu terjal dengan pemandangan seru
Perjalan dimulai sekitar pukul 04.30 (setelah shalat Subuh) dari hotel Rollas menyusuri jalanan berbatu besar, sehingga cukup mengguncang tubuh. Sepanjang perjalanan diatara tanaman teh, sesekali kita bisa menyapa ibu-ibu pemetik teh yang berjalan berombongan menuju kebun yang akan dipetik tehnya. Ibu-ibu ini sangat ramah, murah senyum dan tentu saja dengan senang hati akan bersedia untuk difoto saat mereka berkegiatan memetik teh.
Sungguh pemanadangan sangat menarik melihat mereka bekerja dengan ceria demi rupiah agar dapur tetap ngebul.
Keindahan Bukit Kuneer
Setelah sekitar 30 menit menikmati guncangan demi guncangan menempuh jalan berbatu besar, saat mulai terang dan langit mulai semburat merah, sampailah Jeep 4×4 di Bukit Kuneer yang selama ini cuma ada diangan-angan.
Ada beberapa bangunan unik dibangun disini. Rumah kincir angin seperti di Belanda, rumah gubuk tempat duduk santai dan yang paling menonjol adalah anjungan besar seperti jembatan. Anjungan kayu dengan rangka besi yang kokoh. Anjungan yang menyerupai semacam jembatan kayu, dan mempunyai tangga untuk naik sampai ketinggian sekitar 7 meter.
Naik keatas tempat tertingi adalah posisi paling menyenangkan. Ada tempat duduk dipuncak ini, sehingga kita dapat memandang jauh kesekeliling kita. Pemandangan dikelilingi hamparan perkebunan teh yang sangat luas 500 ha lebih, sungguh sangat luar biasa.
Pemandangan dari atas yang seperti beralaskan permadani hijau tanaman teh, sementara langit mulai berwarna merah menanti sang mentari muncul menyinari wajah bumi kita. Pemandangan yang sangat diidam-idamkan oleh penghobby fotografi.
Jika cuaca cerah, dari lokasi ini akan terlihat gunung Semeru dan gunung Welirang. Namun sayang sekali waktu berkunjung saat itu langit berawan, sehingga kita hanya mendapat kan langit merah dan matahari hanya terlihat sebentar.
Entah berapa jauh yang sudah ditempuh saat berkeliling bukit untuk mengambil foto dan bahkan sempat menaikkan drone. Yang ada saat itu hanya keinginan untuk berjalan mengunjungi setiap sudut yang diinginkan dan mengambil foto-foto, sampai tak terasa keringat becucuran dipagi yang sejuk itu.
Berada disini selama hampir 2 jam benar-benar tidak terasa. Udara sejuk dan pemandangan yang spektakuler membuat kita lupa waktu dan sejenak melupakan segala kesibukan diluar sana.
Kejutan kecil dari hotel Rollas yang luar biasa
Ketika kesejukan pagi mulai berganti hangat hangat, langit mulai terasa terik, kami sepakat berjalan menuju mobil yang menunggu di pendapa kecil dipintu masuk area wisata. Sepuluh menit berjalan kaki, kami bertemu lagi dengan pak sopir yang siap mengantar pulang ke hotel.
Haus dan lapar mulai terasa, sehingga jalan kamipun mulai sedikit gontai. Namun ketika sampai di pendapa, pak sopir dengan ramah menawari kami minum teh panas sajian khas hotel Rollas. Sajian ini begitu sederhana, cuma satu termos teh panas.
Harum teh segar yang kental dan sedikit gula benar-benar memulihkan tenaga kami. Sajian setermos teh panas yang mungkin hanya berharga beberapa ribu rupiah, namun karena itu disajikan penuh kejutan (tanpa janji sebelumnya). Maka nilainya menjadi terasa luarbiasa.
Sebuah cara marketing yang sungguh membuat pelanggan merasa tersanjung dan tentu ingin segera kembali lagi menikmati Bukit Kuneer.
Baca juga Trawas Mojokerto Pesona Sawah dan Gunungnya
2 Comments. Leave new
saya jadi penasaran juga sama hotelnya mas… hehe
kejutan tehnya epic
Beneeer mas…keren gimmick marketingnya….sederhana tapi mengena …