Penyebab Kerusakan Pullet
Banyak faktor yang menjadi penyebab kerusakan Pullet selama pemeliharaannya. Setidaknya ada 10 faktor yang sering menjadi penyebab kerusakan pullet, sehingga harus benar-benar menjadi perhatian. Kegagalan atau ketidakmampuan untuk menangani permasalahan yang ada pada periode ini, tentu akan menyebabkan kegagalan dalam membuat pullet yang bagus dan akan menjadi bencana selama masa produksi.
Prinsip yang Harus Menjadi Ukuran Pullet
- Berat badan saat dewasa kelamin
- Kemampuan makan besar
- Keseragaman (uniformity)
- Kualitas potong paruh
- Status kesehatan
- Umur dewasa kelamin.
Prinsip-prinsip yang menjadi ukuran bagi pemeliharaan pullet yang baik ini, harus dimulai dari program pemeliharaan tepat yang dilakukan sejak Persiapan Kandang Stater Sebelum DOC Datang. Kali ini saya sajikan 10 kesalahan yang akan menyebabkan kerusakan pullet.
Brooding Bisa Menjadi Penyebab Kerusakan Pullet yang Sangat Fatal
Gagal memberikan brooding yang sesuai, menyangkut suhu, kelembaban, cahaya, air dan cara pemberian pakan akan membuat kondisi menjadi kritis. Awal yang buruk dengan kekurangan hal-hal diatas akan mengakibatkan kematian tinggi dan buruknya pertumbuhan awal pemeliharaan pullet.
Pada umur-umur awal kehidupannya, organ-organ belum berkembang sempurna, termasuk sistem pengaturan panas tubuhnya. Sehingga perlindungan anak ayam dari suhu yang tidak nyaman sangat diperlukan. Demikian juga pada management pemberian pakannya, karena anak-anak ayam harus mulai dilatih makan banyak sejak awal.
Pemeliharaan selama periode brooding yang nyaman pada anak ayam menyebabkan mereka bisa beraktifitas dengan baik sehingga bertumbuh dengan normal.
Potong Paruh Menjadi Penyebab Kerusakan Pullet Fatal Jika Dilakukan Serampangan
Terpotong terlalu panjang, lidah terbakar, hasil mencong, bekas potong tidak normal, menghasilkan bentuk potong paruh yang tidak memenuhi syarat akan menyebabkan kerugian ekonomis yang berasal dari kanibal, pakan tumpah, culing tinggi dan uniformity buruk. Bahkan sering ditemukan ayam mati akibat pendarahan setelah potong paruh.
Hal yang paling banyak terjadi akibat kesalahan potong paruh adalah gangguan untuk mematuk pakan, sehingga konsumsi pakan terganggu.
Program Cahaya
Program cahaya yang tidak baik akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan dewasa kelamin. Selain program cahayanya sendiri, ternyata kurang kontrol terhadap kerusakan peralatan yang berhubungan dengan pencahayaan juga akan menimbulkan problem tersendiri.
Dilarang keras untuk melakukan penambahan durasi pencahayaan dalam pemeliharaan pullet. Program pencahayaan dalam periode pullet adalah menurun secara bertahap (stepdown)
Vaksinasi
Dua aspek yang harus diperhatikan pada program Vaksinasi, adalah disain/rencana program dan aplikasi. Kesalahan dalam dua hal ini dapat mengakibatkan gagal vaksin sehingga ayam terkena penyakit dan rusak.
Program vaksinasi harus dibuat untuk menjadikan ayam memiliki kekebalan yang baik terhadap penyakit yang ada di lingkungannya. Program harus selalu diperbaharui tergantung performa flock dan kasus penyakit disekitarnya.
Pengaruh maternal antibodi harus dipertimbangkan jika ingin melakukan vaksinasi terlalu awal. Desain vaksinasi baru bisa dikatakan baik jika sudah di aplikasikan, buruknya pelaksanaan vaksinasi menyababkan ketidak seragaman hasil vaksinasi.
Penyebab Kerusakan Pullet Banyak Diakibatkan Oleh Kepadatan Kandang
Jika satu areal/sisi terlihat padat, ini berpotensi menimbulkan kasus pullet yang buruk performannya. Kepadatan kandang yang tinggi refleksi dari sulitnya mencapai target pertumbuhan dan keseragaman.
Pada iklim tropis, kepadatan kandang yang berlebihan akan menyebabkankan peningkatan panas disekitar ayam-ayam. Suhu lebih panas inilah yang mengakibatkan ayam-ayam enggan untuk makan.
Penyakit
Pengobatan penyakit yang tidak tuntas penyembuhannya akan sangat mengganggu pertumbuhan pullet. Biasanya kejadian ini sering terjadi pada kandang pullet yang masih berada pada lingkungan kandang layer (produksi). Multiage (banyak umur) dalam dalam satu farm menyebabkan penyakit tidak pernah bisa diobati secara tuntas.
Pakan
Pakan yang tidak seimbang komposisinya selama periode pertumbuhan, akan menyebabkan pertumbuhan kerangka yang jelek, menumpuknya lemak tubuh secara berlebihan, rendahnya kapasitas pencernaan dan BB yang rendah. Sehingga saat produksi, hasil telur, daya hidup, dewasa kelamin, ukuran dan kualitas telur mendapat dampak buruknya.
Kesalahan umum yang terjadi dalam pemeliharaan pullet adalah, pergantian pakan didasarkan pada umur, bukan berat badan. Penggunaan ME/energi terlalu tinggi dan serat kasar terlalu rendah biasanya juga menjadi penyebab buruknya komposisi tubuh dan konsumsi pakan menjadi rendah pada awal produksi.
Target Pencapaian Pertumbuhan
Penelitian menunjukkan, jika pada setiap 50 gram dibawah target berat badan pada pemeliharaan pullet usia 18 minggu, ayam akan kehilangan 1-5% produksi atau sekitar 4 butir telur per HH. Kegemukan dan pertumbuhan lambat juga merupakan penyebab kerusakan pullet karena akan menyebabkan akan prolapsus dan lalu terjadi kanibal.
Jika pencapaian berat badan standar baru diraih pada usia diatas 10 minggu, biasanya tidak banayak membantu, kecuali untuk awal produksi saja (point of lay)
Keseragaman
Kerseragaman yang rendah (<80%) pada berat badan saat umur 16 minggu, mengindikasikan terlalu banyak ayam yang berada dibawah atau diatas berat normal. Ayam yang berada pada BB minus dan plus 10% tidak akan berproduksi baik karena ukuran, kualitas telur dan FCR nya tidak bagus. Uniformity umumnya adalah akibat dari kepadatan kandang, kapasitas tempat pakan dan minum, tapi bisa juga diakibatkan dari iklim dalam kandang dan kualitas potong paruh.
Peralatan kandang
Perubahan kandang, tempat pakan dan tempat minum dari kandang grower kekandang produksi menyebabkan ayam harus beradaptasi dan ini akan menggangu konsumsi untuk beberapa hari. Jangan sampai ayam beradaptasi terlalu lama, ini akan menjadi penyebab kerusakan pullet.
Diskusi
- Sedikit kerusakan pullet pada saat umur awal mungkin tidak dapat terlihat, kecuali jika tejadi kematian yang tinggi saat di brooder akibat kesalahan yang fatal.
- Kesalahan pada periode brooding sangat cepat berlalu, karena biasanya periode brooding hanya selama lebih kurang 2 minggu. Namun akibat dari kesalahan ini masih bisa terus berlanjut pada periode berikutnya.
- Kesalahan kecil dalam masing-masing dari 10 faktor diatas, dapat terakumulasi sehingga menjadi kesalahan besar yang baru diketahui setelah akhir masa pemeliharaan pullet. Sehingga kondisi menjadi semakin sulit untuk diperbaiki, karena perbaikan kondisi ayam pada umur diatas 10 minggu bisa dikatakan sia-sia kecuali untuk umur awal bertelur (point of lay). Bukan untuk puncak produksi yang baik, lama produksi, kualitas telur maupun kematian selama produksi (terutama kematian akibat prolapsus).
- Penimbangan berat badan setiap minggu, mulai umur 1 minggu secara sampling (10%), merupakan cara terbaik untuk menganalisa dan mengevaluasi pertumbuhan pullet setiap minggu. Analisa dan evaluasi di lihat dari berat badan (pertumbuhan) dan keseragamannya.
- Memisahkan anak ayam yang pertumbuhannya kurang (kecil) dan membuang (culling) anak ayam yang jelek, sangat baik untuk memberbaiki pertumbuhan dan meningkatkan efesiensi dalam penggunaan pakan, vaksin, obat-obatan dan sarana produksi lainnya.
Sumber :
https://www.isa-poultry.com/en/product/isa-brown/
3 Comments. Leave new
Ijin share nggih pak..
Monggo mas…senang bisa berbagi
Monggo mas….