Yang masih awam tentang dekarbonisasi pasti bertanya-tanya apa itu dekarbonisasi? Perlu diketahui bahwa perubahan iklim disebabkan adanya penambahan gas rumah kaca di atmosfer yang berasal dari membakar minyak bumi untuk menjalankan mobil, utilitas, pabrik serta peralatan untuk kegiatan sehari-hari. Di mana hal ini menyebabkan penambahan gas karbon dioksida dan metane yang menyebabkan kenaikan suhu bumi dan perubahan cuaca seperti banjir, kenaikan muka air laut, angin topan dan lainnya. Apa kaitannya dengan dekarbonisasi, yuk kita simak di artikel di bawah ini.
Apa Itu Dekarbonisasi
Mengenai apa itu dekarbonisasi, akan dijabarkan di pembahasan berikut ini. Dekarbonisasi adalah sebuah proses mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu karbon dioksida (CO2) yang ditimbulkan dari berbagai sektor yang dapat menyebabkan perubahan iklim seperti yang telah disebutkan di atas.
Akibat naiknya gas rumah kaca maka dilakukan dekarbonisasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan tentunya mencegah perubahan iklim yang makin hari semakin parah dan telah dirasakan oleh manusia.
Tujuan dekarbonisasi itu sendiri untuk mencapai ekonomi global rendah emisi dan mencapai netralitas iklim. Di mana netralitas iklim ini adalah kondisi di mana emisi gas rumah kaca dari aktifitas manusia sama dengan penyerapan gas rumah kaca oleh atmosfer.
Bagaimana Cara Dekarbonisasi
Beberapa cara untuk melakukan dekarbonisasi bisa dengan langkah-langkah berikut ini:
Efisiensi Energi
Menggunakan teknologi yang lebih efisien dalam sektor-sektor seperti industri, transportasi dan bangunan dalam mengurangi konsumsi energi. Seperti memperbaiki isolasi bangunan dan mengurangi limbah.
Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Yang paling sederhana cara dekarbonisasi adalah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Seperti menggunakan kendaraan listrik, transportasi angkutan umum, menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga air, tenaga surya dan tenagan angin.
Mengurangi Limbah
Cara dekarbonisasi yang berikutnya adalah dengan mengurangi limbah dan mempertimbangkan penggunaan bahan baku yang lebih ramah dengan lingkungan.
Mengenal PT Saka Energi Indonesia
PT Saka Energi Indonesia adalah anak perusahaan hulu minyak dan gas bumi dari PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) yang didirikan di Jakarta pada tangal 27 Juni 2011.
PGN Saka melakukan kerja sama langsung dengan PGN sebagai induk perusahaan dengan menjalankan kegiatan eksplorasi mau pun eksploitasi serta pengembangan usaha di bidang minyak dan gas bumi, gas metana batu bara (CBM) dan sumber energi lainnya.
PGN Saka sekarang telah memiliki beberapa wilayah operasi, di antaranya yaitu di Indonesia yang berada di Kalimantan (Bangkanai, West Bangkanai, South Sesulu, Pekawai Block, Muara Bakau), di perairan Laut Jawa (Muriah, Sangkar, Pangkah dan Keapang) serta satu berada di Maluku yaitu di West Yamdena. Dan ada juga wilayah operasi yang berada di Amerika Serikat yakni di Webb, Texas Selatan.
Program Dekarbonisasi yang Dijalankan PT Saka Energi Indonesia
PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) menerapkan inisiatif program dekarbonisasi di dalam menjalankan kegiatan operasi bisnis untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE). Program dekabonisasi yang dijalankan di antaranya yaitu:
Solar Panel Offshore – Sidayu
Penambahan sumber energi secara independent di salah satu proyek yaitu di Sidayu dan program ini dapat mereduksi emisi sebesar 67,42 ton CO2eq per semester dengan potensi penghematan mencapai 25.052 liter solar.
Carbon Offset
Program yang diinisiasi karena dalam proses produksi gas bisa menghasilkan emisi gas CO2. Dari hasil mitigasi yang masih menyisakan sisa-sisa gas rumah kaca. Inovasi carbon offset dengan menanam mangrove di sekitar area industri untuk emisi gas rumah kaca sebagai salah satu program dekarbonisasi. Program ini dapat mereduksi emisi sebesar 16.417 ton CO2 equivalen per tahun.
Memanfaatkan Gas Buang GTG (Gas Turbine Generator)
Gas buang GTG yang keluar dari GTG direcovery menggunakan absorption chiller. GTG yang beroperasi di offshore mau pun onshore menghasilkan gas buang yang bertemperatur cukup tinggi. Pemanfaatan gas buang GTG ini mampu mereduksi emisi dengan potensi mencapai penghematan energi sebesar 34.047 MMSCF.
Subtitusi Gas Engine
Program ini melakukan subtitusi gas engine pada flash gas compressor dengan electric driven flash gas compressor. Karena engine pada flash gas compressor masih menghasilkan emisi CO2. Program ini mampu mereduksi emisi mencapai hingga sebesar 4.143 ton CO2 eq per tahun sehingga potensi penghematan energi sebesar 41,3 MMSCF.
Konservasi Mangrove
Tidak hanya menggunakan program dekarbonisasi, PGN Saka juga berfokus pada kelestarian hayati di sepanjang pesisir pantai dan ekosistem laut. Dengan melakukan program konservasi mangrove, PGN Saka berkontribusi dengan mulai dari pembibitan hingga menanam mangrove di Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Tentang apa itu dekarbonisasi yang telah dijabarkan di atas dan langkah-langkah PGN Saka melakukan dekarbonisasi semoga menambah pengetahuan para pembaca. Semoga bermanfaat.