Prospek Telur Ayam Semester ke 2 Tahun 2021
Prospek telur ayam pada smester 2 tahun 2021 masih akan dipengaruhi oleh 3 hal besar. Yaitu pandemi Covid-19 dan turunannya, harga bahan baku dan daya beli masyarakat. Pengaruhnya mangancam dari berbagai sisi dan akibatnya akan sangat dirasakan oleh Peternak jika tidak ada tindakan jitu dan mungkin ekstrim untuk mengatasinya.
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 sangat besar dampaknya pada hampir semua sektor ekonomi. Apalagi munculnya varian baru dari Covid-19 yang dikatakan lebih ganas dari virus awalnya. Turunan dari Covid-19 yang antara lain berupa aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah, akan terasa dampaknya terutama pada permintaan non-organik terhadap telur ayam. Pesta (perkawinan dan sebagainya), kenduri atau syukuran serta keramaian diperkirakan akan sangat menurun pada paruh akhir tahun 2021 ini.
Harga Bahan Baku Pakan
Masih tingginya harga baku pakan import, tentu akan menjadi rintangan tersendiri bagi peternak. Karena jika tidak mampu meningkatkan efesiensi produksi untuk menekan harga pokok, tentu peternak harus bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi, untuk menutup harga pokok produksinya. Dan ini semua bukan perkara yang gampang tentunya.
Daya Beli Masyarakat
Menurunnya permintaan barang-barang kebutuhan sekunder dan sebagainya sudah sangat terlihat pada saat 6 bulan merebaknya pandemi Covid-19 tahun 2020 yang lalu. Produksi berbagai industri mulai menurun bahkan banyak pabrik dan usaha yang harus gulung tikar, sehingga banyak terjadi PHK.
Mungkin permintaan organik terhadap telur (kebutuhan rumah tangga sehari-hari) tidak banyak terpengaruh oleh daya beli, tapi kebutuhan telur untuk industri makanan (non-organik) akan sangat terpengaruh oleh daya beli.
Pola Ideal Permintaan Telur Tahun 2021
Grafik pola permintaan/kebutuhan telur ayam ras yang ideal, di buat berdasarkan prediksi kegiatan masyarakat pada saat-saat tertentu pada kalender Masehi (nasional), kalender Jawa (budaya) dan hari-hari besar keagamaan.
Baca juga Harga Telur dan afkir harian dan mingguan tahun 2021
Empat Momen Penting yang Harus Diperhatikan Selama Paruh Akhir Tahun 2021
Bulan Besar dan Prospek Telur Ayam
Bulan besar dimulai pada tanggal 11 Juli 2021 dan berakhir pada 8 Agustus 2021.
Masyarakat sangat percaya bulan Besar sebagai bulan baik untuk melakukan acara pesta budaya (perkawinan, khitanan dan sebagainya) di bulan ini. Selain itu, bulan Besar adalah dimulainya kegiatan ibadah haji. Sehingga, banyak dilakukan syukuran atau kenduri dalam rangka menunaikan ibadah haji bagi sebagian pemeluk agama Islam.
Namun pandemi Covid-19 bisa merubah pola ini. Sudah dipastikan Pemerintah Indonesia tidak mengirimkan jamaah hajinya. Selain itu, masyarakat akan berfikir ulang untuk mengadakan pesta perkawinan secara meriah jika pandemi Covid-19 masih merebak. Namun biasanya acara pesta dirubah menjadi agak sederhana, menjadi acara pernikahan saja. Sehingga prospek telur ayam masih agak bagus untuk bulan Besar ini.
Bulan Sura (Suro)
Tepat setelah berakhirnya bulan Besar (haji), berganti dengan bulan Sura pada 9 Agustus 2021.
Sebagian besar masyarakat Jawa sangat percaya bahwa bulan Sura dilarang (pantangan) melaksanakan kegiatan pesta perkawinan dan khitanan. Bahkan dalam bulan ini masyarakat lebih banyak bertirakat atau laku prihatin.
Hampir bisa dipastikan permintaan telur pada bulan ini akan menurun tajam. Dan pada saat ini peternak mestinya sudah siap dengan strategi yang harus dijalankan. Karena stelah bulan Suro masih ada bulan sapar, dimana bulan ini permintaan terhadap telur masih mengandalkan permintaan orrganik untuk kebutuhan sehari-hari
Bulan Mulud
Mulan Mulud termasuk bulan baik bagi masyarakat Jawa, biasanya hajad perkawinan maupun khitanan serta kegiatan keagamaan akan bisa terlaksana lagi. Walaupun tentunya sangat terbatas jika kasus Covid-19 masih belum teratasi secara konsisten.
Kita masih bisa berharap harga telur akan sedikit membaik pada periode bulan Mulud ini.
Natal dan Tahun Baru
Natal dan Tahun baru merupakan ajang perayaan nasional. Banyak kegiatan promosi untuk hampir semua barang dalam menyambut Natal dan Tahun Baru.
Bisa dikatakan harga telur akan membaik pada saat ini. Tingkat harganya masih juga tergantung dengan Peraturan Pemerintah jika pandemi Covid-19 belum juga teratasi secara baik. Karena peringatan pesta Natal dan Tahun baru selalu identik dengan berkumpulnya masyarakat untuk merayakannya, yang tentu akan sangat dibatasi jika pandemi belum teratasi.
Diskusi dan Evaluasi Kondisi Semester ke-2 Tahun 2021
-
Bulan Besar
Saat permintaan telur naik, biasanya harga afkir juga naik karena banyak peternak yang menahan afkir ayam tuanya. Justru pada saat inilah sebenarnya sangat bagus untuk mengafkir ayam tua dengan harga yang bagus. Ekstrimnya, jangan ada lagi ayam diatas umur 90 minggu menjelang masuk bulan Sura. Ayam-ayam tua sebaiknya sudah terjual seminggu sebelum masuk bulan Sura dengan harga afkir yang diprediksi cukup baik.
Perlu diingat, bulan Sura akan berlangsung sebulan penuh dan diikuti oleh bulan Sapar, dimana permintaan diperkirakan belum cukup baik. Dengan demikian kita harus mempunyai persiapan yang benar-benar jitu menghadapi bulan Sura dan Sapar.
Afkir ayam tua pada bulan Besar dimaksudkan untuk mengimbangi permintaan telur yang diperkirakan akan turun saat bulan Sura. Selain ayam-ayam tua (jika masih ada) akan sangat membebani jika nanti harga telur dibulan Sura menurun tajam. -
Pengurangan Populasi Mempengaruhi Prospek Telur Ayam
Efek pengurangan populasi (apalagi jika diikuti oleh Broiler), tentu akan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan (bahan) pakan, yang sebagian besar import. Barang langka maupun harga mahal tentu akan terkoreksi jika populasi diturunkan sesuai kebutuhan disaat pandemi seperti sekarang.
-
Sosialisai Gizi Saat Pandemi Covid-19
Semua ahli gizi dan kesehatan tahu benar kalau kekebalan tubuh sangat bergantung pada pemenuhan (asupan) gizi yang bagus pada tubuh manusia. Apapun dilakukan akan gagal untuk membuat kekebalan yang tinggi, jika asupan gizi kurang. Gizi asal ternak, telur salah satunya, adalah sumber terbaik dalam membangun kekebalan terhadap serangan virus Covid-19 dengan harga murah.
Maka dari itu, promosi gizi (telur) mestinya mulai dilakukan lagi sekarang secara terpadu dan masif. Keberhasilan sosialisai (promosi) telur yang dilakukan secara masif untuk menyadarkan tentang kebutuhan gizi yang harus sempurna pada saat pandemi, tentu akan besar pada saat-saat seperti sekarang ini. -
Keberhasilan Afkir Bulan Besar dan Promosi Gizi
Efek dari pengurangan produksi dari mengafkir ayam-ayam tua diatas umur 90 minggu jelas akan sangat dirasakan efeknya pada bulan Sura. Apalagi jika ditambah dengan keberhasilan promosi Gizi yang memang sudah tepat saatnya pada saat pandemi seperti ini.
Jika kedua program ini berhasil, besar kemungkinan peternak akan mendapatkan harga yang sangat bagus mulai masuk bulan Mulud (mulai 7 Oktober 2021) sampai akhir tahun 2021. -
Problem di Dunia Perunggasan
Problem yang terjadi pada industri perunggasan tidak pernah lepas dari problem yang dibuat oleh industri Perunggasan itu sendiri. Hal ini tentu yang menyangkut persaingan bisnis yang makin tajam dikalangan pelaku industri perunggasan dan hanya akan mampu diselesaikan oleh kalangan industri peternakan (petelur) sendiri. Pemerintah sebagai regulator, hanya membantu dalam regulasi yang memudahkan kinerja industri perunggasan. Jadi peternaklah yang harus memikirkan dan mensiasati jalan usahanya. Di separuh akhir tahun 2021, jika peternak tidak melakukan aksi apa-apa dan cuma menunggu nasib, maka jalan gelap sudah menunggu didepan.